Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tumbang Talaken Kabupaten Gunung Mas

Henny Dwi Hernita; Hermanto Hermanto; Kristin Rosela

doi:10.57213/tjghpsr.v2i2.423

Authors

Henny Dwi Hernita STIKes Eka Harap
Hermanto Hermanto STIKes Eka Harap
Kristin Rosela STIKes Eka Harap

DOI:

https://doi.org/10.57213/tjghpsr.v2i2.423

Keywords:

Hypertension Incidence, Dietary Patterns, Physical Activity, Smoking Habits, Stress, Genetic Factors

Abstract

Hypertension is defined as an increase in systolic blood pressure >140 mmHg and diastolic blood pressure >90 mmHg, often triggered by unhealthy modern lifestyles. In the Working Area of Puskesmas Tumbang Talaken, Gunung Mas Regency, there was an increase in hypertension cases in 2021. Interviews with 10 patients revealed that 5 had a family history of hypertension and poor dietary habits, 3 were active smokers, and 2 rarely exercised and often felt tense due to work-related stress. The high number of hypertension cases warrants research into the factors associated with the incidence of hypertension in this area. The aim of this study is to analyze the factors related to hypertension incidence in Puskesmas Tumbang Talaken. Method: A correlational study with a cross-sectional approach. Data were collected using observation and questionnaires (physical activity, diet, Depression Anxiety Stress Scales, and smoking habits). The sample consisted of 180 respondents visiting Puskesmas Tumbang Talaken, selected using accidental sampling, and data were analyzed using the Chi-square correlation test. Results: The study showed significant relationships between genetic factors (p-value = 0.000), diet (p-value = 0.000), physical activity (p-value = 0.000), stress (p-value = 0.000), and smoking habits (p-value = 0.000) with the incidence of hypertension in the Working Area of Puskesmas Tumbang Talaken, Gunung Mas Regency. Conclusion: The focus of hypertension control programs should be integrated and include comprehensive services, such as promotive and preventive services through health promotion activities, as well as curative and rehabilitative services. Behavioral changes should focus on avoiding cigarette smoke, adopting a healthy diet, and engaging in regular physical activity.

References

Afriyanti, V. (2020). Hubungan perilaku pola makan dengan kejadian hipertensi. 2507(February), 1–9.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. (2022). Profil kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022 (09).

Hasnita, E., & Putra, B. H. (2020). Analisis faktor-faktor mempengaruhi kejadian hipertensi di poliklinik penyakit dalam. 3(3).

Irawan, W. A. (2022). Hubungan aktivitas fisik dan pola makan dengan tekanan darah pada penderita hipertensi usia 45-59 tahun di Puskesmas Jabung 2022. 8.5.2017, 2003–2005.

Kalteng, D. K. P. (2019). Profil kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2019 (09), 1–251. Retrieved from http://www.dinkes.kalteng.go.id/

Karyow, R. A., Ibnu, F., & Kusumaningrum, U. A. (2021). Hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lansia di Desa Karangrejo Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Duke Law Journal, 1(1), 6–30.

Manik, L. A., & Wulandari, I. S. M. (2020). Hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi pada anggota Prolanis di wilayah kerja Puskesmas Parongpong. CHMK Nursing Scientific Journal, 4, 282.

Manuntung, A. (2018). Terapi perilaku kognitif pada pasien hipertensi. Malang: Wineka Media.

Maulana, W. H., et al. (2023). Hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di UPT Puskesmas Sooko Kab Mojokerto. Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local, 1(69), 5–24.

Meijon Fadul, F. (2019). Gambaran pola makan pada penderita hipertensi. JNC VII, 8–26.

Ningrum, R. F. (2020). Hubungan tingkat stres dengan kekambuhan hipertensi. Dspace Repository.

Rahmadhani, M. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada masyarakat di Kampung Bedagai Kota Pinang. IV(I), 52–62.

Rahmadita, A., et al. (2023). Hubungan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan kejadian hipertensi pada usia 20-60 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya. 1(1), 24–33.

Salsabila, et al. (2022). Hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pasien hipertensi di Poli Jantung RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. 6–79.

Sholichan, M. (2021). Hubungan pola makan dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia: Studi cross-sectional di Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01, 1–7. Retrieved from https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/308

Sholihah, L., et al. (2022). Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada lansia di Dusun Gogor Desa Madureso Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. 2507(February), 1–9.

Sundari, L., & Bangsawan, M. (2015). Faktor-faktor yang kejadian hipertensi berhubungan dengan. Jurnal Keperawatan, 11(2), 216–223.

Tiven, S., & Crisye, M. (2021). Hubungan faktor genetik dengan kadar gula darah pasien diabetes melitus di UPT Kedundung Kota Mojokerto. 8–45. Retrieved from https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/419

Winarni, S., et al. (2019). Hubungan usia dan merokok dengan tekanan darah penderita hipertensi di UPT Puskesmas Kedundung Kota Mojokerto. Duke Law Journal, 1(1), 60–74. Retrieved from https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/923

Wiranto, E. (2022). Hubungan pengetahuan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Jekan Raya Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.

Yunus, M., et al. (2021). Hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Haji Pemanggilan Kecamatan Anak Tuha Kab. Lampung Tengah. 11(1), 192–201. Retrieved from https://journals.ekb.eg/article_243701_6d52e3f13ad637c3028353d08aac9c57.pdf