Personal Hygiene pada Pedagang Makanan Siap Saji di Desa Latta Kecamatan Teluk Ambon Baguala
DOI:
https://doi.org/10.57213/jrikuf.v2i4.763Keywords:
Food Hygiene, Food Safety, Personal HygieneAbstract
Personal hygiene can affect food contamination can be for several factors including the cleanliness of eating utensils because the human body can also be a source of pollution including eating utensils if they do not maintain cleanliness. Contamination does not only occur in food and water sources, but food equipment that does not meet health requirements is also a cause. In Indonesia, regulations have been made in the form of Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1096 / Menkes / SK / VI / 2011 that for the requirements for hygiene and sanitation of catering services. Based on the description above, the problem in the study can be formulated, namely how is personal hygiene in fast food in Latta Village, Teluk Ambon Baguala District. To find out Personal hygiene in fast food in Latta Village, Teluk Ambon Baguala District. This type of research is descriptive research by interviewing and observing. The population in this study was 22 fast food traders. The sample used was 5 (five) fast food traders in Latta Village. The results of the study have been carried out that the examination of five traders I, traders II, traders III, traders IV, and traders V with the criteria did not meet the requirements according to Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 namely 0 CFU The results obtained were five food handlers for personal hygiene did not meet the requirements in Latta Village, Teluk Ambon Baguala District. The five samples met the requirements and five food handlers in Latta Village, Teluk Ambon Baguala District had Personal Hygiene that did not meet the requirements. The five samples met the requirements and five food handlers in Latta Village, Teluk Ambon Baguala District had Personal Hygiene that did not meet the requirements.
References
Agustiningrum, Y. (2018). Hubungan hygiene sanitasi dengan angka kuman peralatan makan pada pedagang makanan kaki lima di Alun-Alun Kota Madiun [Skripsi, Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun].
Anggelini, L. (2021). Analisis higiene sanitasi dan pemeriksaan Escherichia coli pada peralatan makan di rumah makan objek wisata pantai Kecamatan Sungailiat [Skripsi, Universitas Sriwijaya].
Apriany, D., Siregar, S. D., & Girsang, E. (2019). Hubungan sanitasi dan personal higiene dengan kandungan E. coli pada penjual es doger di Kecamatan Medan Amplas. Jurnal Kesehatan Global, 2(2), 103–109.
Arisitin, N. P. I., Mahayana, I. M. B., & Aryasih, I. G. A. M. (2014). Hubungan penyimpanan bahan makanan dan pencucian alat makan dengan kualitas bakteriologis lalapan di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan. Kesehatan Lingkungan, 4.
Bobihu, F. (2012). Studi sanitasi dan pemeriksaan angka kuman pada usapan alat makan di rumah makan Pasar Sentral Kota Gorontalo tahun 2012 [Skripsi, Universitas Negeri Gorontalo].
BPOM RI. (2009). Penetapan batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan (Peraturan Kepala BPOM No. HK.00.06.1.52.4011).
BPOM. (2017). Laporan tahunan pengawasan obat dan makanan. Jakarta: BPOM.
Diana, T. R., & Priyanti, E. (2019). Gizi dan diet. Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media.
Fadhila, F. M. (2015). Hubungan higiene sanitasi dengan kualitas bakteriologis pada alat makan pedagang di wilayah sekitar Kampus UNDIP Tembalang [Skripsi, Universitas Diponegoro].
Ferdinandus, A. M., & Suryasih, I. A. (2014). Study pengembangan wisata bahari untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Pantai Natsepa Kota Ambon Provinsi Maluku. Jurnal Destinasi Pariwisata, 2(2).
Hakim, A. R. (2012). Hubungan kondisi higiene dan sanitasi dengan keberadaan Escherichia coli pada nasi kucing yang dijual di wilayah Tembalang Semarang tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 861–870.
Herawati, S. N. S., & Zulfikar, S. (2022). Kualitas bakteriologis pada peralatan makan di Warung Makan Kadompe di Kota Luwuk Kabupaten Banggai. Jurnal Ilmu Kesehatan, 16(2), 200–206.
Kartika, J. A. S., Yuliawati, S., & Hestiningsih, R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah angka kuman dan keberadaan Escherichia coli pada alat makan (Studi di Panti Sosial Asuh Kyai Ageng Majapahit). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), 378–386.
Kemenkes RI. (2019). Pedoman penatalaksanaan program P2 diare. Jakarta: Direktorat Jenderal P2P.
Kusumadewi, I., & Hermawati, E. (2014). Keberadaan Escherichia coli pada peralatan makan balita sebagai faktor risiko diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tugu Kota Depok. Universitas Indonesia.
Lusiana, C., & Djamaludin, R. (2022). Studi sanitasi peralatan makan dan minum pedagang nasi goreng di Area Pasar Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak tahun 2022. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Marisdayana, R., Putri, S. H., & Yosefin, H. (2017). Teknik pencucian alat makan, personal hygiene terhadap kontaminasi bakteri pada alat makan. Jurnal Endurance, 2, 376–382.
Maryam, M., Sukismanto, & Merita, E. R. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik hygiene sanitasi penjamah makanan di sepanjang Jalan Raya Tajem Maguwoharjo Yogyakarta tahun 2017. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, 3(1).
Novianti, R. (2021). Analisis personal hygiene dan hygiene sanitasi makanan pada pedagang di pasar tradisional Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Perjuangan [Skripsi].
Oliver, S. P. (2019). Foodborne pathogens and disease special issue on the National and International PulseNet Network. Foodborne Pathogens and Disease, 16(7), 439–440.
Permenkes RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang hygiene sanitasi jasa boga.
Priyani, A., & Budiono, Z. (2018). Studi hygiene sanitasi pengolahan makanan dan minuman di RSUD Banyumas tahun 2017. Buletin Keslingmas, 37(2), 316–322.
Rakhmawati, N., & Hadi, W. (2015). Peranan higiene dan sanitasi dalam proses pengolahan makanan di Hotel Brongto Yogyakarta. Jurnal Khasanah Ilmu, 6(1), 79–87.
Sahani, W., & Lapasamula, D. R. (2019). Gambaran higiene sanitasi dengan keberadaan angka kuman pada peralatan makan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa. Jurnal Sulolipu, 19(2), 282–291.
Sakinah, N. (2019). Higiene sanitasi pedagang penyetan di kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), 45–53.
Supyansyah, S., Rochmawati, R., & Selviana, S. (2017). Hubungan antara personal hygiene dan sanitasi tempat dagang dengan angka kuman pada sate ayam di Kota Pontianak tahun 2015. Jumantik, 4(2), 1–7.
Tarwoto, & Wartonah. (2006). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Tumelap, H. J. (2011). Kondisi bakteriologik peralatan makan di Rumah Makan Jombang Tikala Manado. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
WHO. (2017). Burden epidemiology reference group.
Wibowo, S. A. (2019). Hubungan perilaku penjamah makanan dengan angka kuman pada makanan di rumah makan Kabupaten Magetan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 8(5), 55.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.