Studi Literatur: Gambaran Klinis dan Prosedur Diagnostik Onikomikosis
DOI:
https://doi.org/10.57213/tjghpsr.v2i4.275Keywords:
onychomycosis, nails, treatmentAbstract
Onikomikosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menyerang kuku. Jamur penyakit kuku dapat disebabkan oleh jamur dermatofit, maupun non dermatofit. Jamur golongan dermatofit terdiri dari 3 genus saja yaitu Tricophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Semua genus tersebut memiliki enzim keratinase yang menjadi penentu termasuk jamur dermatofita, dengan penyakit yang diderita biasanya disebut Tinea unguium. Adapun jamur lain yang dapat menyebabkan onikomikosis yang bukan termasuk 3 Genus tersebut, maka dikelompokkan paada jamur non dermatofita. Gejala yang ditimbulkan onikomikosis bervariasi bergantung gejala yang diderita penderita, diantaranya perubahan warna pada lempeng kuku, onikolisis, dan hiperkeratosis subungual yang dapat menyebabkan penebalan lempeng kuku. Prevalensi onikomikosis di Indonesia menunjukkan angka 3,5-4,7%, dan 80-90% diantaranya merupakan kasus onikomikosis yang disebabkan oleh jamur Trichophyton rubrum dan Tricophyton mentagrophytes. Banyaknya kasus onikomikosis tersebut, membuat perlu diadakan kajian dalam penyampaian pencegahan onikomikosis. Dalam jurnal ini dibahas mengenai gembaran klinis serta prosedur diagnosis onikomisis, dan pengobatan yang dilakukan dalam mengurangi infeksi onikomikosis yang dapat dilakukan dengan pengobatan topikal maupun oral. Obat yang biasa digunakan untuk pengobatan onikomikosis diantaranya ciclopirox, eficonazole, dan Amorolfine.References
Ameen M, Lear JT, Madan V, Mohd Mustapa MF, Richardson M. (2014). British Association of Dermatologists’ guidelines for the management of onychomycosis 2014. Br J Dermatol. 171(5):937–58
Asz-Sigall D, Tosti A, Arenas R. Tinea Unguium: Diagnosis and Treatment in Practice. (2017). Mycopathologia. Feb;182(1-2):95-100.
Bohn M, Kraemer KT. (2000). Dermatopharmacology of ciclopirox nail lacquer topical solution 8% in the treatment of onychomycosis. J Am Acad Dermatol. 43(4 Suppl):57–69
Drago L, Micali G, Papini M, Piraccini BM, Veraldi S. (2017). Management of mycoses in daily practice. G Ital Dermatol Venereol. Dec;152(6):642-650.
Fahmi, N.F., Anggraini, D.A, Abror, Y.K. (2021). Pola Infeksi Jamur Kuku (Onikomikosis) Jari Tangan Dan Kaki Pada Pekerja Tempat Penitipan Hewan Pada Media Potato Dextrose Agar (Pda). Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 02, Desember 2021 Doi: 10.34305/Jikbh.V12i2.324
Firmansyah, R., Lingga, F.D.P. (2024). Uji Daya Hambat Ekstrak Kulit Kayu Manis Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichophyton Mentagrophytes Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Maksitek. ISSN. 2655-4399. Vol. 9 No. 1 Maret 2024.
Gupta AK, Drummond-Main C, Cooper EA, Brintnell W, Piraccini BM, Tosti A. (2012). Systematic review of nondermatophyte mold onychomycosis: Diagnosis, clinical types, epidemiology, and treatment. J Am Acad Dermatol. 66(3):494–502
Gupta AK, Fiona C. Simpson. (2013). Diagnosing onychomycosis. Clinics in Dermatology. Volume 31, Issue 5, September–October 2013, Pages 540-543
Gupta AK, Versteeg SG, Shear NH. (2021). Onychomycosis in the 21st Century: An Update on Diagnosis, Epidemiology, and Treatment. J Cutan Med Surg. Vol (6):525-539.
Himma, A., Mufida, D.C., Sofiana, K.D., Armiyyanti, Y., Agustina, D. (2024). The Relationship Between Personal Hygiene And The Prevalence Of Tinea Unguium Infection Among Farmers In Jember District. Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. DOI: https://doi.org/10.33533/jpm.v18i1.7514Vol 18No1. ISSN 0216-3438 (print); ISSN 2621-1122 (online)
Kesha, M. R. (2024). Identifikasi Jamur Penyebab Onikomikosis pada Pedagang Ikan di Pasar Ikan Pusong Kota Lhokseumawe. Skripsi. Universitas Malikussaleh.
Maddy AJ, Tosti A. (2018). Hair and nail diseases in the mature patient. Clin Dermatol. Mar-Apr;36(2):159-166.
Mayuni, N.K.S, Habibah, N, Suyasa, I.N.G. (2023). Identifikasi Jamur Penyebab Onikomikosis pada Pedagang Daging Ayam di Pasar Tradisional. Jurnal Sains dan Teknologi Volume 12 Number 1, Tahun 2023, pp. 190-199. P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570. Open Access: https://doi.org/10.23887/jstundiksha.v12i1.49203
Motamedi M, Ghasemi Z, Shidfar MR, Hosseinpour L, et al. (2016). Growing incidence of non-dermatophyte onychomycosis in Tehran, Iran. Jundishapur JMicrobiol. 9:1—6.
Nugraha, Y.D., Sulaeman, Kurniawan, E., Mulia, Y.S. (2023). Hubungan Personal Hygiene Dan Lama Pemakaian Sepatu Terhadap Angka Kejadian Tinea Pedis Pada Kaki Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Siliwangi. Vol. 4. No. 1.
Paramata, N.R., Hamenda Irmawati. (2024). Isolasi Dan Pemeriksaan Jamur Kuku (Onikomikosis) Pada Kuku Petani Sawah. JNJ Vol. 6, No. 1, Jambura Nurisng Journal. pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653.
Prabandari, A. S., Pramonodjati, F., Sari, A.N, Cahyaningtias, A.D.A. (2024). Isolasi dan Identifikasi Jamur Penyebab Onikomikosis pada Petani di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 11 No. 1. ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 1.
Puspitasari, E., Lathifa, Q.A, Suharyoto, Dinata, S.F.U. (2024). Gambaran Mikosis Superfisialis pada Pemulung di Kelurahan Kutoanyar Kecamatan Tulungagung. Care Journal Nursing, Medical, and Science Journal. Vol. 3, No. 2, halaman 38-43. ISSN: 2809-0225 (Online). DOI: 10.35584/carejournal.v3i2.187.
Richard K. Scher, MD, FACP; Amir Tavakkol, PhD, Dip Bact; Bárdur Sigurgeirsson, MD, PhD; David G. Armstrong, DPM; Bryan C. Markinson, DPM; Boni E. Elewski, MD. (2007). Onychomycosis: Diagnosis and definition of cure. VOLUME 56, ISSUE 6, P939-944, DOI: https://doi.org/10.1016/j.jaad.2006.12.019
Shari R Lipner, Richard K Scher. (2015). Efinaconazole in the treatment of onychomycosis. Infection and Drug Resistance 2015:8 163–172
Umar, F., Sulaeman, Mulia, Y.S., Kurniawan, E. (2023). Hubungan Antara Penggunaan Apd Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Onikomikosis Pada Petani Desa Kedokan Gabus. Jurnal Kesehatan Siliwangi. Vol 4. No. 1.
Zaug M, Bergstraesser M. (1992). Amorolfine in the treatment of onychomycoses and dermatomycoses (an overview). Clin Exp Dermatol. 1992;17 (Suppl 1):61–70.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 The Journal General Health and Pharmaceutical Sciences Research
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.