Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum di Puskesmas Pagar Merbau Kec. Pagar Merbau Kab.Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023

Authors

  • Riza Umami STIKes Mitra Husada Medan
  • Kamelia Sinaga STIKes Mitra Husada Medan
  • Imran Saputra Surbakti STIKes Mitra Husada Medan
  • Asnita Sinaga STIKes Mitra Husada Medan
  • Riza Novianti STIKes Mitra Husada Medan

DOI:

https://doi.org/10.57213/naj.v3i1.586

Keywords:

Asphyxia Incidents, Factors, Infants

Abstract

Asphyxia is a condition in which a baby fails to breathe spontaneously and regularly immediately after birth, preventing oxygen intake and carbonic acid removal (Dewi, 2011). It is a pathological change caused by insufficient oxygen in the respiratory air, leading to hypoxia and hypercapnia (Ridha, 2014). Asphyxia can occur at birth (primary asphyxia) or develop later (secondary asphyxia). This study aims to identify factors influencing neonatal asphyxia at the Pagar Merbau Health Center, Deli Serdang Regency, in 2023. The research employs an analytical method with a cross-sectional approach. Data analysis utilized the chi-square statistical test and Fisher’s Exact Test in SPSS to determine the relationship between independent and dependent variables. Results from bivariate analysis using Fisher's Exact Test revealed a p-value of 0.344, indicating no statistically significant relationship between maternal age and neonatal asphyxia at the Pagar Merbau Health Center in 2023. To reduce neonatal asphyxia risk, pregnant women should undergo regular antenatal care using available health facilities to detect complications such as premature birth (<37 weeks), postmature birth (>42 weeks), low birth weight, or premature rupture of membranes. Early detection and appropriate medical intervention can minimize neonatal asphyxia incidence. Healthcare providers must enhance prenatal education and monitoring programs to ensure better maternal and neonatal health outcomes. Strengthening healthcare services and raising awareness among pregnant women about risk factors can contribute significantly to reducing neonatal asphyxia cases.

References

Ai Yeyeh, L. (2013). Asuhan neonatus bayi dan balita (Edisi ke-3). TIM.

Badan Pusat Statistik. (2016). Angka kematian bayi di Indonesia. Diakses dari http://databoks.katadata.co.id [Diakses 2 Oktober 2017].

Chapman, V., & Charles, C. (2013). Persalinan dan kelahiran asuhan kebidanan. Jakarta: EGC.

Dewi, V. (2011). Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: Salemba Medika.

Dewi. (2013). Materi lengkap asuhan bayi baru lahir. Diakses dari http://jurnalbidandewi.blogspot.co.id [Diakses 28 Februari 2018].

Farhan, dkk. (2014). Risk factors associated with birth asphyxia in rural district Matiari, Pakistan: A case-control study.

Indrayani, & Djami. (2013). Asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. TIM.

Katiandagho, N., & Kusmiyati. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan asfiksia neonatorum. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(2), 28–38.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019. Jakarta: Kemenkes RI.

Kosim, M. S., dkk. (2014). Buku ajar neonatologi. Jakarta: IDAI.

Kusmiyati. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Liun Kendage Tahuna.

Marni, & Raharjo. (2014). Asuhan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maryunani, A., & Sari, E. P. (2017). Asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. TIM.

Maryunani, A., dkk. (2013). Asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Jakarta: Trans Info Medika.

Mohan, K., Mishra, P. C., & Singh, D. K. (2013). Clinical profile of birth asphyxia in newborn. Journal of Neonatal Care, 3(1), 10–19.

Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. (2012). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Purnamaningrum, E. Y. (2012). Penyakit pada neonatus, bayi dan balita. Yogyakarta: Fitramaya.

Rahmawati, & Ningsih. (2016). Asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir. Jakarta: EGC.

Ridha, H. N. (2014). Buku ajar keperawatan anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santrinen. (2017). Perawatan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Bidan Praktik Mandiri Ellna Palembang tahun 2017. Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada, 5(2), Desember 2017.

Seikku, dkk. (2016). Asphyxia, neurologic morbidity and perinatal mortality in early term and post-term birth. Jurnal Pediatrics, 137.

Septiani, E. A. (2015). Hubungan antara partus lama dan kondisi air ketuban dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Jurnal Kebidanan.

Sholeh. (2012). Faktor-faktor bayi baru lahir dengan kejadian asfiksia. Yogyakarta. [Diakses 22 Mei 2018].

Sondakh. (2013). Asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. TIM.

Syaiful, Y., & Khudzaifah, U. (2016). Faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RS Muhammadiyah Gresik. Journals of Ners Community, 7(1), 55–60.

Ussy, P. M. (2013). Hubungan kehamilan post term dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

Vidia, & Pongki Jaya. (2016). Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Jakarta: Trans Info Media.

Woodward, V., dkk. (2012). Kedaruratan persalinan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Downloads

Published

2025-01-31

How to Cite

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum di Puskesmas Pagar Merbau Kec. Pagar Merbau Kab.Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023. (2025). NAJ : Nursing Applied Journal, 3(1), 163-177. https://doi.org/10.57213/naj.v3i1.586

Similar Articles

1-10 of 16

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)