Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Puskesmas Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023
DOI:
https://doi.org/10.57213/naj.v2i3.585Keywords:
Pregnant Women, Factors, Hyperemesis GravidarumAbstract
Hyperemesis gravidarum is a condition of excessive nausea and vomiting in pregnant women that is worse than morning sickness, the cause is unknown. Psychological factors can worsen this condition, causing dehydration, weight loss, electrolyte imbalance, and complications such as liver damage and retinal hemorrhage due to increased blood pressure during vomiting. Treatment is done by administering fluids, glucose, electrolytes, and vitamins through an IV. This study aims to analyze the factors that influence the incidence of hyperemesis gravidarum at the Pagar Merbau Health Center, Deli Serdang, in 2023. This study uses a descriptive correlational method with a cross-sectional design to analyze the relationship between independent and dependent variables simultaneously. Data were collected retrospectively from 36 respondents using a purposive sampling technique. The research instruments were questionnaires and observation sheets, while data analysis was carried out using the chi-square statistical test which showed a p value = 0.021. There is a significant relationship between age, knowledge, parity, and multiple pregnancies with the incidence of hyperemesis gravidarum in pregnant women at the Pagar Merbau Health Center, Deli Serdang.
References
Andria. (2016). Pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu.
Andria. (2017). Pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu. Jurnal Maternity and Neonatal, 2(3), 47-48.
Aril, C. Y. (2012). Hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di RSUD Ujung Berung pada periode 2010-2011 (Skripsi Sarjana, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung).
Azwar, S. (2014). Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Pustaka Belajar.
Dahlan, A. K., & U., A. (2017). Faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil primigravida dalam pengenalan tanda bahaya kehamilan. Jurnal Voice of Midwifery, 7(9), 1-14.
Husain, F. (2014). Asuhan kehamilan berbasis bukti. Sagung Seto.
Hutahaen. (2013). Perawatan antenatal. Salemba Medika.
Indriyani, D. (2013). Keperawatan maternitas pada area perawatan antenatal. Graha Ilmu.
Manuaba. (2010). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB. EGC.
Masruroh, R. I. (2016). Hubungan antara umur ibu dan gravida dengan kejadian hiperemesis gravidarum di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang. MUSWILIPEMI Jateng, 204-211.
Nadyah. (2013). Kegawatdaruratan neonatal, anak, dan maternal. Alauddin University Press.
Nining. (2019). Hiperemesis gravidarum. Retrieved from http://www.kesehatan-reproduksi-wanita.com.
Nisak, A. Z., & W., A. (2018). Status kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I dengan hiperemesis gravidarum. Indonesian Journal of Midwifery, 2(2), 63-68.
Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Rineka Cipta.
Nurfitri, I. (2014). Hubungan paritas dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya.
Prawirahardjo, S. (2016). Ilmu kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Rukiyah. (2013). Asuhan kebidanan I kehamilan. CV. Trans Info Media.
Sastri, N. (2017). Analisis kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Bidan Praktik Mandiri Ellna Palembang Tahun 2017. Jurnal Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada, 5(2).
Susilawati, & Erlina. (2017). Hubungan gravida, umur, dan pendidikan ibu dengan hiperemesis gravidarum. Jurnal Obstetrika Scientia.
Syamsuddin, S., & L. H. (2018). Hubungan antara gastritis, stres, dan dukungan suami pasien dengan sindrom hiperemesis gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 2(2), 102-107.
Triani, I. (2018). Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, 4(1), 2442-501X.
Umboh, S. H., & M. T. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Bidan, 24-33.
Veronica, M. P., & Sandra, G. J. T. (2015). Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah tahun 2015 RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, 3(1).
Wadud. (2016). Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2).
Walyani, E. S. (2015). Asuhan kebidanan pada kehamilan. Pustaka Baru.
Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu kebidanan (4th ed.). Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Wiknjosastro, H. (2010). Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka.
Wiknjosastro, H. (2017). Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Wiwik, O. (2015). Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam mencegah kejadian hiperemesis gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Padalarang. Stikes Santo Borromeus.
Yuliana. (2015). Dukungan suami pada ibu hamil dalam menghadapi masa persalinan di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 NAJ : Nursing Applied Journal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.