Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Antijerawat Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides (L.) Pressl.) terhadap Staphylococcus aureus

Suharyanisa Suharyanisa; Widya Fitri; Nuranti Rumela; Betharina br Tarigan

doi:10.57213/jrikuf.v2i4.560

Authors

Suharyanisa Suharyanisa Universitas Sari Mutiara Indonesia
Widya Fitri Universitas Sari Mutiara Indonesia
Nuranti Rumela Universitas Sari Mutiara Indonesia
Betharina br Tarigan Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.57213/jrikuf.v2i4.560

Keywords:

Antibacterial, EEDSL, Dragon scale leaves, Antiacne Gel, Staphylococcus aureus

Abstract

Acne appears due to increased sebum production on the skin and the growth of Staphylococcus aureus bacteria. The antibacterial activity of ethanol extract of dragon scale leaves (EEDSL) against Staphylococcus aureus bacteria provides strong inhibitory power. Dragon scale leaves (Drymoglossum piloselloides(L.) Pressl.)) can act as an anti-acne and its use as a preparation has not been widely carried out. This study aims to determine that EEDSL can be formulated as a gel preparation that meets the physicochemical quality requirements and that EEDSL gel preparations have antibacterial activity against Staphylococcus aureus. This study was conducted using an experimental method, sampling using the purposive sampling method in Kidupen Village, Juhar District, Karo Regency. Dragon scale leaf extract was obtained using the maceration technique with an ethanol solvent. EEDSL was formulated into a gel and then subjected to physical evaluation tests and antibacterial tests on staphylococcus aureus bacteria by looking at the diameter of the inhibitory power formed. The results of the study showed that the formulation of the anti-acne gel preparation was colorless, clear, and odorless obtained at F0. At F1; F2; and F3, a brown gel preparation was obtained with a semi-solid form and a distinctive EEDSL smell. The antibacterial activity test of EEDSL against Staphylococcus aureus showed an average value ± SD of the inhibition zone in each formula, namely at F0: 0.00 ± 0.00 mm; F1: 6.86 ± 0.17 mm; F2: 8.46 ± 0.19 mm; F3: 9.17 ± 0.18 mm; and positive control: 14.09 ± 0.23 mm. Based on the results of the data obtained, it can be concluded that EEDSL can be formulated as a gel preparation that meets the physicochemical quality requirements. Each concentration of ethanol extract of dragon scale leaves (Drymoglossum piloselloides (L.) Pressl.) has antibacterial activity against Staphylococcus aureus with a medium category.

References

Adianingsih, O.R., Puspita, O.E., & Rububiyah, D.R. (2022). Kosmetologi.Malang: UB Press.

Agustiani, F.R., Sjahid, L.R., & Nursal, F.K. (2022). Peranan Berbagai Jenis Polimer Sebagai Gelling Agent Terhadap Sifat Fisik Sediaan Gel. Majalah Farmasetika, 7(4): 277,80-1.

Amelia, R., dkk. (2023). Mikrobiologi Umum. Jakarta: Scifintech Andrew Wijaya.

Badan POM RI. (2011). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Nomor HK.03.1.23. 08.11.07331 Tentang Metode Analisis Kosmetika. Jakarta: BPOM.

Badan POM RI. (2019). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Nomor 12 Tahun 2019 tentang Cemaran dalam Kosmetika. Jakarta: BPOM.

Cahyadi, G.A., Bawa, I.G., & Sahara, E. (2014). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Antibaktri pada Daun Herba Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides Presl.). Jurnal Kimia, 8(1): 89.

Chandra, D., & Rahmah. (2022). Uji Fisikokimia Sediaan Emulsi, Gel, Emulgel Ekstrak Etanol Goji Berry (Lycium barbarum L.). Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 11(2): 222.

Davis, W.W., & Stout, T.R. (1971). Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic Assay. Appl Microbiol, 22(4): 659-65.

Depkes RI. (1977). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia. Edisi II. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2020). Farmakope Indonesia. Edisi VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Fikayuniar, L. (2023). Membedah Kandungan Kimia Baik dalam Picisan.Yogyakarta: Jejak Pustaka.

Haninah., Lestari, P.E., & Wahyukundari, M.A. (2014). Daya Antibakteri Ekstrak Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.) terhadap Streptococcus viridans. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. 4-5.

Hanip, A.I., Mayasari, D., & Indriyanti, N. (2021). Formulasi dan Uji Aktivitas Gel Anti Jerawat Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn). Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 14(1): 2.

Harborne, J.B. (1987). Metode fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Jilid II. Bandung: ITB Press.

Hayati, L.N., dkk. (2019). Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus aureus pada Susu Kambing Peranakan Etawah Penderita Mastitis Subklinis di Kelurahan Kalipuro Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner, 2(2): 77.

Imasari, T., & Emasari, F.A. (2021). Deteksi Bakteri Staphylococcus sp. Penyebab Jerawat dengan Tingkat Pengetahuan Perawatan Wajah pada Siswa Kelas XI di SMK Negeri 1 Pagerwojo. Jurnal Sintesis, 2(2): 60.

Irwandi, Agustin, D., & Yulanda, A. (2024). Uji Aktivitas Antioksidan Gel Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L.) M.G. Price). Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 15(1): 24-5.

Karim, S.F., Wahyuni, & Mirnawati. (2021). Formulasi dan Uji Aktivitas Sediaan Gel Anti Jerawat Ekstrak Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus Epidermidis, Propionibacterium acnes. JAMHESIC, 10(2): 258-59.

Kurniasari, P.N.I., dkk. (2022). Efektivitas antibakteri ekstrak daun sisik naga (Drymoglossum piloselloides) terhadap bakteri MethicilinRresistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Eschericia coli. Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan, 12(2): 28.

Marjoni, R. (2016). Dasar- Dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. Jakarta: Trans Info Media.

Nasrudin, J. (2020). Refleksi Keberagaman dalam Sistem Pengobatan Tradisional Masyarakat Perdesaan. Depok: Raja Grafindo Persada.

Nurfitriyana, Yanuarti, R., & Pangesti, I.D. (2021). Formulasi, Evaluasi dan Uji Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Anti Jerawat. Ista Online Technologi Journal, 2(2): 51-3.

Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Purba, J.S. & Manullang, H.F. (2021). aktivitas formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun salam (syzygium polyanthum) terhadap bakteri propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus. Best Journal, 4(2): 58-9.

Ramadhan, V.Y., Darusman, F., & Lantika, U.A. (2021). Studi Literatur Review Sediaan Gel Antiacne Herbal terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes. Prosiding Farmasi, 7(2): 637-38.

Rollando, dkk. (2023). Analisis Metil Paraben dan Propil Praben pada Sediaan Kosmetik Menggunakan Spektrofotometer Derivatif dan Kemometrik Multivariat. Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 20(1): 11.

Rollando. (2019). Senyawa Antibakteri dan Fungi Endofit. Malang: Seribu Bintang.

Rosihan, V.D., Harlita, T.D., & Azahra, S. (2022). Gambaran Angka Lempeng Total pada Blemish Balm Cream Lokal yang Beredar di Kota Samarinda. Duta Pharma Journal, 2(2): 123.

Sari, M., Leny, Cahyani, A. (2023). Formulasi Obat Kumur Ekstrak Drymoglossum piloselloides L. sebagai Antibakteri Streptococcus sp. Majalah Farmasetika, 8(4): 336, 38-39, 47.

Setyani, W., Setyowati, H., & Ayuningtyas, D. (2016). Pemanfaatan Ekstrak Terstandardisasi Daun Som Jawa (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn) dalam Sediaan Krim Antibakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 13(1): 50.

Silalahi, J. & Silalahi, Y.C. (2023). Metodologi Penelitian untuk Mahasiswa Farmasi. Medan: Bina Media Perintis.

Sitorus, P. (2018). Obat Herbal Indonesia. Medan: USU Press.

Slamet, S., Anggun, B.D., & Pambudi, D.B. (2020). Uji Stabilitas Fisik Formula Sediaan Gel Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.). Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(2): 118.

Subagia, I.N., dkk. (2021). Tanaman Upakara. Bali: Nilacakra.

Sulistyarini, I., Sari, D.A., & Wicaksono, T.A. (2020). Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Batang Buah Naga (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Ilmiah Cendekia, 5(1): 57.