Pemanfaatan Rebusan Serai dalam Pengobatan Tradisional untuk Nyeri Kaki di Posyandu Desa Manen Kaleka Tahun 2024

Anita Anita; Rini Lidia Tamba; Shen Shen Panggabean; Eunike Shine Sitohang; Ramdazani Ramdazani; Nurhidayah Nurhidayah; Febrian Josua Panjaitan; Stevani Trio Saputra; Hasudungan Gultom; Rizal Soekarno Putra; Ario Senjaya; Rusmelia Rusmelia; Lefi Ayarai; Putri Putri; Inul Gacici

doi:10.57213/caloryjournal.v2i3.366

Authors

Anita Anita Universitas Palangka Raya
Rini Lidia Tamba Universitas Palangka Raya
Shen Shen Panggabean Universitas Palangka Raya
Eunike Shine Sitohang Universitas Palangka Raya
Ramdazani Ramdazani Universitas Palangka Raya
Nurhidayah Nurhidayah Universitas Palangka Raya
Febrian Josua Panjaitan Universitas Palangka Raya
Stevani Trio Saputra Universitas Palangka Raya
Hasudungan Gultom Universitas Palangka Raya
Rizal Soekarno Putra Universitas Palangka Raya
Ario Senjaya Universitas Palangka Raya
Rusmelia Rusmelia Universitas Palangka Raya
Lefi Ayarai Universitas Palangka Raya
Putri Putri Universitas Palangka Raya
Inul Gacici Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.57213/caloryjournal.v2i3.366

Keywords:

lemongrass, traditional medicine, leg pain

Abstract

Lemongrass has many benefits that can be processed into processed ingredients in traditional medicine to overcome diseases, especially to relieve leg pain that attacks children and adults. Lemongrass in Manen Kaleka village is quite abundant because it is easy to grow lemongrass in the area. Lemongrass plants are only widely sold in the Manen Kaleka village market only for cooking ingredients and its economic value can be said to be still low because of the level of processing. One of the measures that have been shown to be effective non-pharmacologically to reduce pain is to warm the affected joint. This lemongrass soak can be used in the treatment of pain and relax tense muscles. Plants that have substances as warmers, anti-inflammatories and can smooth blood flow such as lemongrass. The purpose of this activity is to describe the use of lemongrass decoction in traditional medicine for leg pain at the Manen Kaleka Village Posyandu in 2024, as well as to explore its potential benefits for public health.

References

Afra, F. Y., Nurbidayah, Saufi, M., & Bandawati. (2023). Pembuatan media terapi rileksasi menggunakan garam hangat dan tanaman serai (Cymbopogon citratus). I-Com: Indonesian Community Journal, 3(4), 2217–2224. https://doi.org/10.33379/icom.v3i4.3590

Anggraeni, D. I., & Susilowati, T. (2022). Penerapan kompres serai hangat untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia di Pacitan. Jurnal Keperawatan Duta Medika, 2(2), 59–65. https://doi.org/10.47701/dutamedika.v2i2.2313

Ariska, S. B., & Utomo, D. (2020). Kualitas minuman serbuk instan sereh (Cymbopogon citratus) dengan metode foam mat drying. Teknologi Pangan: Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 11(1), 42–51. https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1903

Aslamiah, S., Afitah, I., & Mariaty, M. (2017). Peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan wanita dalam pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (TOGA). PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 111–117. https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v2i2.63

Aviani, A. W., & Lestari, N. D. (2022). Case report: Kombinasi hidroterapi dan serai untuk menurunkan nyeri pada lansia. Health and Nursing, 2(2), 91–95.

Basuki. (2020). 16338-48342-1-Pb (1). Jurnal KarinInovasi Pengolahan Tanaman Serai Berbantukan Buku Panduan Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Sukorejo Kabupaten Malang, 3(3), 127–132.

Ekaputri, M., Erda, R., Syarli, S., Novia, R., & Badar, M. (2021). Pengaruh rendam kaki air hangat. 1(2), 358–364.

Maulana, I., Syari, D., Gulo, T. E. J., & Selay, R. E. P. (2023). Edukasi pembuatan dan pemanfaatan tanaman sereh sebagai minuman kaya khasiat. Jurnal Pengabdian Masyarakat Welfare, 1(3), 503–507.

Nurfitriani, N., & Fatmawati, T. Y. (2020). Pengaruh kompres serai hangat terhadap intensitas nyeri arthritis rheumatoid pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 9(2), 260. https://doi.org/10.36565/jab.v9i2.231

Oktavianti, D. S., & Anzani, S. (2021). Penurunan nyeri pada arthritis gout melalui kompres hangat air rebusan serai. Madago Nursing Journal, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.33860/mnj.v2i1.439

Pebrianti, D. K., & Sari, M. T. (2022). Kompres serai hangat mengurangi nyeri rheumatoid arthritis. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 4(1), 52. https://doi.org/10.36565/jak.v4i1.211

Pramudita, M., Anggraini, D. D., Hidayat, N., Yuniardiningsih, E., Apriliyanti, M. D., Wangi, P., & Ma’rufi, I. (2020). Lumbung pangan sebagai upaya ketangguhan pangan masa pandemi Covid-19 Desa Kabuaran Bondowoso. Multidisciplinary Journal, 3(1), 34. https://doi.org/10.19184/multijournal.v3i1.23685

Pratama, & et. a. (2024). Perbandingan efektivitas terapi rendam air garam epsom hangat dengan terapi rendam air serai hangat terhadap penurunan nyeri rheumatoid arthritis pada lansia. 34–40.

Rakhma, D. N. (2015). Pengaruh musik terhadap penurunan intensitas nyeri melalui penghambatan sinaptogesis pada mencit model inflamasi. 8–9.

Ramadhan, M. (2021). Asuhan keperawatan pada Ny N yang mengalami hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut di RS Kartika Husada. Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadyah Pontianak, 1(1), 1–93.

Salisatullutfiah, Priastana, I. K. A., & Dwijayanto, I. M. R. (2020). Pemanfaatan tanaman serai dan jahe sebagai anti nyeri. Indonesian Journal of Global Health Research, 3(4), 27–31.

Sapitri, A., Mayasari, U., & Diansari Marbun, E. (2022). Pemanfaatan daun serai wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt ex Bor) sebagai obat kumur untuk mencegah karies gigi dan sariawan. Jurnal Biologi Indonesia, 18(2), 127–138. https://doi.org/10.47349/jbi/18022022/127

Sari Anungputri, P., & Rangga, A. (2023). Pengaruh ekstrak serai (Cymbopogon citratus) terhadap kadar glukosa darah dan profil langerhans mencit diabetes. Pengaruh Ekstrak Serai Terhadap Mencit Diabetes, 2(1), 217.

Siti, A. (2018). Manajemen nyeri pada lansia dengan pendekatan non-farmakologi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2(1), 179–182.