Daya Terima dan Kandungan Gizi Kue Sapik dengan Subsitusi Tepung Kacang Hijau dan Penambahan Daun Kelor sebagai Snack Tinggi Energi dan Protein

Authors

  • Ingkasari Salamao Universitais Negeri Surabaya
  • Rita Ismawati Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.57213/antigen.v3i3.768

Keywords:

Sapi- Cake, Mung-Bean-Flour, Moringa-Leaves

Abstract

Mung beans and moringa leaves are food ingredients rich in energy and protein. These ingredients can be utilized by substituting mung bean flour and adding moringa leaves in the production of sapik cake. This study aims to determine the effect of mung bean flour substitution and moringa leaf addition on the acceptability (color, aroma, texture, and taste) and nutritional content of sapik cake as an alternative high-energy, high-protein snack. This research employed a true experimental design with a Completely Randomized Design (CRD) method. The formulations consisted of mung bean flour at 10 g, 15 g, 20 g, and 25 g, combined with moringa leaves at 5 g and 7 g, resulting in four different formulas. Data collection used a hedonic test on a 1–6 scale with 30 semi-trained panelists. Data analysis was conducted using the Kruskal-Wallis test and the Mann-Whitney post hoc test. The results showed significant effects on aroma, texture, and taste. The best formulation was H1K1, containing 10 g mung bean flour and 5 g moringa leaves. Its nutritional content per 100 g included 362.13 kcal energy, 15.76 g protein, 48.98 g carbohydrates, and 7.47 g fat.

References

Ahmawati, Y. A., Ma’rifah, B., & Muhlishoh, A. (2024). Formulasi mie kering substitusi tepung kacang hijau dan tepung daun kelor sebagai makanan tinggi zat besi dan kalsium untuk remaja. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 5(1), 74–91. https://doi.org/10.24853/mjnf.5.1.74-91

Anastasia, M., Martiyanti, A., Vita, V. V., Fatimah, J., & Politeknik Tonggak Equator. (2018). Sifat organoleptik mi instan tepung ubi jalar putih penambahan tepung daun kelor. Proceeding/Publikasi Institusi. (jika tersedia, tambahkan sumber jurnal atau konferensi)

Angelina, C., Swasti, Y. R., & Pranata, F. S. (2021). Peningkatan nilai gizi produk pangan dengan penambahan bubuk daun kelor (Moringa oleifera): Review. Jurnal Agroteknologi, 15(1), 79–88. https://doi.org/10.19184/j-agt.v15i01.22089

Augustyn, G. H., Tuhumury, H. C. D., & Dahoklory, M. (2017). Pengaruh penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap karakteristik organoleptik dan kimia biskuit mocaf (Modified Cassava Flour). Agritekno: Jurnal Teknologi Pertanian, 6(2), 52–58. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2017.6.2.52

Fathonah, S., & Karsinah. (2018). Teknologi penepungan kacang hijau dan terapannya pada biskuit. Jurnal Kompetensi Teknik, 10(1). (jika tersedia halaman, tambahkan)

Ghassani, A. M., & Agustini, R. (2022). Formulation of flavor enhancer from shiitake mushroom (Lentinula edodes) with the addition of mackerel fish (Scomberomorus commerson) and dregs tofu hydrolysates. Indonesian Journal of Chemical Science, 11(3). http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs

Gusnadi, D., Taufiq, R., & Baharta, E. (2021). Uji organoleptik dan daya terima pada produk mousse berbasis tapai singkong sebagai komoditi UMKM di Kabupaten Bandung. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(12), 2883–2888.

Hadi, A., & Siratunnisak, N. (2016). Pengaruh penambahan bubuk coklat terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik minuman instan bekatul. AcTion Journal, 1(2). (tambahkan halaman jika ada)

Hasana, I. A. N. (2023). Pengaruh pemberian cookies tepung daun kelor yang diperkaya gonad landak laut terhadap kenaikan berat badan pada balita [Tesis, nama universitas jika tersedia].

Iskandar. (2017). Pengaruh pemberian makanan tambahan modifikasi terhadap status gizi balita. Jurnal AcTion, 2(2).

Ismawati, R., & Rustamaji, G. A. S. (2021). Daya terima dan kandungan gizi biskuit daun kelor sebagai alternatif makanan selingan balita stunting. Jurnal Gizi, 1(1), 31–37. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/GIZIUNESA/article/view/41287

Khairunnisa, A., & Syukri, A. A. (2019). Good sensory practices dan bias panelis. Universitas Terbuka.

Latifah, E., Rahmawaty, S., & Rauf, R. (2019). Biskuit garut-tempe tinggi energi protein sebagai alternatif snack untuk anak usia sekolah: Analisis kandungan energi protein dan daya terima. Darussalam Nutrition Journal, 3(1), 19–26. https://doi.org/10.21111/dnj.v3i1.3140

Maghfiroh. (2015). Penatalaksanaan asuhan gizi pada balita kurang energi protein (KEP) di Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo. (Jenis karya, institusi jika ada)

Njike, V. Y., Smith, T. M., Shuval, O., Shuval, K., Edshteyn, I., Kalantari, V., & Yaroch, A. L. (2016). Snack food, satiety, and weight. Advances in Nutrition, 7(5), 866–878. https://doi.org/10.3945/an.115.009340

Nuraeni, A., Fauziah, T., & rekan. (2016). Ubi jalar sebagai salah satu alternatif pengembangan produk snack. Jurnal Sains Terapan Edisi VI, 6(1). (tambahkan halaman jika ada)

Nurcahyani, R. (2016). Eksperimen pembuatan cookies tepung kacang hijau substitusi tepung bonggol pisang. (Jenis karya dan institusi)

Ponelo, F., Bait, Y., & Ahmad, L. (2022). Pengaruh penambahan tepung kacang hijau termodifikasi annealling terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik roti French baguette. Jambura Journal of Food Technology, 4(2), 185–197. https://doi.org/10.37905/jjft.v4i2.15663

Puspitadini, M., & Budiono, I. (2023). Substitusi tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) dan tepung kacang hijau (Vigna radiata L.) pada cookies sebagai alternatif makanan tambahan ibu menyusui. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 3(1), 50–58. https://doi.org/10.15294/ijphn.v3i1.55362

Rahayu, D. H., Nasrullah, N., & Immatul, A. (2021). Pengaruh penambahan bekatul dan ampas kelapa terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik snack bar jantung pisang kepok. (Sumber jurnal atau proceeding belum jelas)

Samra, R. A., & Syarif, W. (2023). Kualitas kue sapik dilihat dari substitusi tepung kacang hijau. (Sumber belum jelas—jika jurnal, tambahkan nama dan volume)

Saribundo.biz. (2024). Resep kue sapik, dibalik kerenyahannya. https://www.saribundo.biz/resep-kue-sapik-rahasia-dibalik-renyah-kelezatannya.html

Sesnita, Z. (2024). Kue sapik jajanan khas Sumatera Barat yang populer. https://radarseluma.disway.id/read/674725/kue-sapik-jajanan-khas-sumatera-barat-yang-populer

Waghe, L., Yudiernawati, A., & Sutriningsih, A. (2017). Pengetahuan ibu tentang kurang energi protein (KEP) berhubungan dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0–6 bulan di Kelurahan Tlogomas Malang. Nursing News, 2. (tambahkan halaman jika ada)

Wijayanto, S. (2023a). Faktor risiko lingkungan malnutrisi energi protein pada balita. Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, 5(3), 103–111.

Wijayanto, S. (2023b). Faktor risiko lingkungan malnutrisi energi protein pada balita. (Jika ini adalah artikel berbeda, tambahkan sumber jurnal. Jika sama, cukup cantumkan satu entri saja.)

Wulandari, F. (2016). Analisis kandungan gizi, nilai energi, dan uji organoleptik cookies tepung beras dengan substitusi tepung sukun. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(3). https://doi.org/10.17728/jatp.183

Downloads

Published

2025-07-03

How to Cite

Daya Terima dan Kandungan Gizi Kue Sapik dengan Subsitusi Tepung Kacang Hijau dan Penambahan Daun Kelor sebagai Snack Tinggi Energi dan Protein. (2025). Antigen : Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Gizi, 3(3), 292-305. https://doi.org/10.57213/antigen.v3i3.768

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.