Hubungan Status Gizi terhadap Premenstrual Syndrome pada Mahasiswi Kesehatan dan Non-Kesehatan Universitas Airlangga

Authors

  • Sofia Zahrani Universitas Airlangga, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.57213/antigen.v3i3.756

Keywords:

Premenstrual Syndrome (PMS), Nutritional Status, Students

Abstract

Premenstrual Syndrome (PMS) is a collection of physical and emotional symptoms occurring prior to menstruation that can disrupt daily activities. Dietary patterns and nutritional status are known to influence PMS symptoms. This study aims to analyze the relationship between dietary intake (energy, carbohydrates, protein, fat, magnesium, and vitamin B6) and nutritional status (based on Body Mass Index/BMI) with the incidence of PMS among female students from both health and non-health study programs at Universitas Airlangga. This research employed an analytical observational study with a cross-sectional design. A total of 103 female students from the 4th semester of the Nutrition and Islamic Economics study programs were selected through proportional random sampling. Data were collected using questionnaires on respondent characteristics, a Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), anthropometric measurements, and the Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF). Data analysis was performed descriptively and inferentially using Spearman's rank correlation test. The results showed a significant relationship between energy intake (p = 0.002) and fat intake (p = 0.001) with PMS. No significant relationship was found for carbohydrate, protein, magnesium, and vitamin B6 intake (p > 0.05). Additionally, nutritional status based on BMI was significantly associated with PMS (p = 0.001), indicating that both underweight and overweight students were more likely to experience PMS. These findings highlight that imbalanced energy and fat intake, as well as abnormal nutritional status, may be contributing factors to PMS. Therefore, increasing awareness of proper nutrition and reproductive health is essential to reduce PMS symptoms among female students.

References

Abdullah, R., Akbar, F., & Puspita, S. (2022). Pengaruh status gizi terhadap kualitas sumber daya manusia. Jurnal Gizi dan Pembangunan, 17(1), 45–52.

Afifah, N. (2020). Hubungan pola makan dengan kejadian PMS [Skripsi, tidak diketahui universitas].

Afifah, N., Sariati, & Wilujeng, P. (2020). Perilaku konsumsi makanan remaja dan kaitannya dengan PMS [Manuskrip tidak dipublikasikan].

Alvionita, R. (2016). Hubungan kadar hormon terhadap gejala premenstrual syndrome [Skripsi, Universitas Airlangga].

American College of Obstetricians and Gynecologists. (2019). Premenstrual syndrome (PMS) factsheet.

Andiarna, F. (2018). Korelasi tingkat stres dengan kejadian sindrom premenstruasi pada mahasiswi. Journal of Health Science and Prevention, 2(1), 8–13.

Arifin, M., Rahmawati, E., & Lestari, Y. (2022). Pengaruh aktivitas fisik terhadap kejadian sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(1), 45–52.

Astuti, L., Sari, R. N., & Widyastuti, R. (2020). Gizi remaja dan risikonya terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 88–95.

Azizah, N., Fadilah, R., & Maulidya, T. (2022). Masalah gizi di berbagai tahap kehidupan. Gizi Indonesia, 41(1), 60–69.

Daiyah, I., Rizani, A., & Adella, E. R. (2021). Hubungan antara aktivitas fisik dan indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(7), 2273–2286.

Daiyah, N., Sari, M. K., & Rachmawati, I. (2021). Prevalensi PMS pada remaja putri [Laporan Penelitian].

Elvira. (2010). Pengaruh faktor psikologis terhadap gejala PMS pada remaja [Skripsi, Universitas Gadjah Mada].

Eso, Y., Saimin, Y., & Nimandana, M. (2016). Hubungan status gizi dengan sindrom pramenstruasi pada mahasiswi FK Universitas Halu Oleo.

Hardani, N. (2012). Gizi dan kesehatan reproduksi remaja putri. Jakarta: Salemba Medika.

Hirata, M. (2002). Association between underweight and dysmenorrhea in young Japanese women.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman gizi seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.

Lee, S. Y., & Yoon, J. H. (2014). Irregular eating habits among university students.

Mizier, T., et al. (2019). Obesity and risk of PMS: A clinical overview.

Nugroho, H. S., & Utama, B. (2014). Kesehatan reproduksi remaja. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Par’i, M. (2017). Kebutuhan gizi berdasarkan usia dan aktivitas. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 5(3), 100–108.

Pradana, A. (2016). Analisis status gizi mahasiswa berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Jurnal Kesehatan, 5(2), 101–107.

Pratita, I. N. (2013). Keseimbangan hormon dan hubungannya dengan gejala PMS [Skripsi, Universitas Udayana].

Puspitasari, Y., Widyastuti, A., & Handayani, D. (2014). Faktor risiko sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Jurnal Kebidanan, 5(2), 75–82.

Putra, R. A., & Rizqi, F. (2018). Pengukuran status gizi mahasiswa berdasarkan IMT dan lingkar pinggang. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 6(1), 45–51.

Rahmat, F. (2022). Konsep status gizi dan implikasinya terhadap kesehatan masyarakat. Jurnal Kesehatan Global, 7(1), 12–19.

Ramadani, A. (2012). Ketidakseimbangan hormonal pada wanita usia subur. Jakarta: Mitra Cendekia Press.

Ramadhani, P. (2013). Pengaruh mikronutrien terhadap gejala PMS [Laporan Penelitian].

Rayburn, W. F. (2001). Nutrition and premenstrual syndrome. Obstetrics and Gynecology Clinics of North America, 28(1), 55–65.

Renata, L., dkk. (2018). Asupan vitamin B6, magnesium, dan kalsium serta hubungannya dengan PMS.

Renata, M. D. S., Widyastuti, N., & Nissa, C. (2018). Asupan mikronutrien sebagai faktor risiko kejadian sindrom pramenstruasi pada wanita vegetarian. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), 94–101.

Rodiani, R., & Anisa, D. (2016). Pola makan dan asupan gizi pada remaja dengan PMS. Jurnal Gizi Indonesia, 4(2), 30–37.

Sarwono, W. (2008). Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saryono. (2009). Faktor keturunan dalam kejadian PMS pada remaja putri. Jurnal Keperawatan, 3(1), 12–18.

Supariasa, I. D. N., & Bakry, B. (2016). Penilaian status gizi. Jakarta: EGC.

Suparman. (2011). Gangguan hormonal dan psikologis pada sindrom pramenstruasi. Bandung: Alfabeta.

Utami, R., & Sahara, W. (2014). Hubungan antara status gizi dengan PMS pada mahasiswi FK Universitas Malahayati.

Yatim, S. (2001). PMS dan pengaruh norma budaya terhadap keluhan menstruasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Downloads

Published

2025-06-25

How to Cite

Hubungan Status Gizi terhadap Premenstrual Syndrome pada Mahasiswi Kesehatan dan Non-Kesehatan Universitas Airlangga. (2025). Antigen : Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Gizi, 3(3), 241-259. https://doi.org/10.57213/antigen.v3i3.756

Similar Articles

1-10 of 24

You may also start an advanced similarity search for this article.