Hubungan Asupan Lemak, Kalsium, Magnesium, dan Aktivitas Fisik dengan Derajat Dismenorea pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.57213/antigen.v3i3.753Keywords:
fat-intake, calcium-intake, physical-activity, dysmenorrheaAbstract
Dysmenorrhea is pain during menstruation experienced by women of childbearing age. Risk factors that can cause dysmenorrhea include age of menarche, family history, duration and menstrual cycle, stress, physical activity, nutritional status, and nutrient intake. Some nutrients that are related to the incidence of dysmenorrhea include fat, calcium, and magnesium. This study aims to determine the relationship between fat, calcium, magnesium, and physical activity intake with the severity of dysmenorrhea in students of the Faculty of Sport and Health Sciences, Surabaya State University. This study used a cross-sectional approach. The sampling technique used stratified random sampling with a total of 119 samples. Data collection used the NRS (Numeric Rating Scale) questionnaire for the incidence of dysmenorrhea, SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency) for fat, calcium, and magnesium intake, and IPAQ-SF (International Physical Activity Questionnaire-Short Form) for physical activity. The results showed that students of the Faculty of Sport and Health Sciences, Surabaya State University had low fat intake (79%), low calcium intake (58%), normal magnesium intake (47,9%), heavy physical activity (47,1%) and mild dysmenorrhea pain (40,3%). Data analysis using the Spearman Rank test showed a value of p = 0.000 (fat), p = 0.023 (calcium), p = 0.023 (magnesium), and p = 0.039 (physical activity). Based on the results of the study, it can be concluded that there is a significant relationship between fat, calcium, magnesium, and physical activity intake with the severity of dysmenorrhea (p <0.05).
References
Abdul-Razzak, K. K., Ayoub, N. M., Abu-Taleb, A. A., & Obeidat, B. A. (2010). Influence of dietary intake of dairy products on dysmenorrhea. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, 36(2), 377–383. https://doi.org/10.1111/j.1447-0756.2009.01159.x
Aini, R. N., Indriati, S. N., & Rahayu, L. S. (2024). Hubungan antara asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi UHAMKA. Jurnal Ilmu Gizi Indonesia, 7(2), 163–172.
Ammar, U. R. (2016). Faktor risiko dismenore primer pada wanita usia subur di Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), 37–49. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i1.37-49
Anugroho, D., & Wulandari, A. (2011). Cara jitu mengatasi nyeri haid. CV. Andi Offset.
Aprilia, T. A., Prastia, T. N., & Nasution, A. S. (2022). Hubungan aktivitas fisik, status gizi dan tingkat stres dengan kejadian dismenore pada mahasiswi di Kota Bogor. Promotor: Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 5(3), 296–309. http://ejournal.uikabogor.ac.id/index.php/PROMOTOR
Ardin, S. H., Kartini, T. D., & Lestari, S. R. (2018). Hubungan kebiasaan makan fast food dan asupan zat gizi makro dengan status gizi remaja. Media Gizi Pangan, 25(2), 95–103.
Asmadi. (2008). Teknik prosedural keperawatan: Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Salemba Medika.
Bays, H. (2014). Central obesity as a clinical marker of adiposopathy; increased visceral adiposity as a surrogate marker for global fat dysfunction. Current Opinion in Endocrinology, Diabetes, and Obesity, 21(5), 345–351. https://doi.org/10.1097/MED.0000000000000093
Beddu, S., Mukarramah, S., & Lestahulu, V. (2015). Hubungan status gizi dan usia menarche dengan dismenore primer pada remaja putri. The Southeast Asian Journal of Midwifery, 1(1), 16–21.
Dawood, M. Y. (2006). Clinical expert series primary dysmenorrhea: Advances in pathogenesis and management. Obstetrics & Gynecology, [online]. www.greenjournal.org
Dharmansyah, D., & Budiana, D. (2021). Indonesian adaptation of the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ): Psychometric properties. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 7(2), 159–163.
Ernawati, Si., Saribanon, N., Suprihatin, Sa’adah, N., Salamah, U., Murti, Y. A., Trisnamiati, A., & Lorita, S. (2017). Manajemen kesehatan menstruasi. Universitas Nasional, IWWASH, Global One.
Fasya, A., I Putu, D. A., Made, R. A. P., & Ida, B. Y. A. (2022). Hubungan aktivitas fisik dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi fakultas kedokteran. Jurnal Ilmiah Permas, 12(3), 511–526.
Fauziah, R. (2018). Hubungan rasio asupan lemak omega-6 dengan derajat keparahan premenstrual syndrome pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas Brawijaya Smart School Kota Malang [Skripsi, Universitas Brawijaya].
Fitriningtyas, E., Redjeki, E. S., & Kurniawan, A. (2017). Usia menarche, status gizi, dan siklus menstruasi santri putri. Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 2(2).
Handayany, D. A., Mulyani, S., & Nurlinawati. (2020). Pengaruh endorphin massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III. Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, 1(1), 12–23.
Hidayati, K. R., Soviana, E., & Mardayanti, N. L. (2016). Hubungan antara asupan kalsium dan asupan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Jurnal Kesehatan, 9(2), 15–22.
Indrawati, A. (2022). Hubungan asupan lemak, kalsium, magnesium dan status gizi dengan kejadian dismenore primer pada siswi SMAN 9 Surabaya. Jurnal Gizi Unesa, 2(3), 164–171.
Kosim, R., Hardianto, G., & Kasiati. (2021). Status gizi dan usia menarche sebagai faktor risiko dismenore pada remaja putri SMAN 19 Surabaya. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(3), 204–212. https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i3.2019.204-212
Kurniasari, N. P., & Wirjatmadi, B. (2024). Hubungan status gizi dan asupan mineral kalsium terhadap kejadian dismenore pada siswi MAN 3 Tulungagung. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 24(1), 368–374.
Lail, N. H. (2019). Hubungan status gizi, usia menarche dengan dismenorea pada remaja putri di SMK K tahun 2017. Jurnal Kesehatan, 9(2).
Laili, N. (2012). Perbedaan tingkat nyeri haid (dismenorea) sebelum dan sesudah senam dismenorea pada remaja putri di SMA N 2 Jember [Skripsi, Universitas Jember].
Li, Liu, & Herr. (2007). Postoperative pain intensity assessment: A comparison of four scale in Chinese adult. Pain Medicine, https://doi.org/10.1111/j.1526-4637.2007.00296.x
Ligita, L. O., & Kumala, M. (2020). Hubungan asupan kalsium dengan kejadian dismenorea primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2016. Tarumanagara Medical Journal, 2(2), 337–342.
Mahvash, N., Eidy, A., Mehdi, K., Zahra, M. T., Mani, M., & Shahla, H. (2012). The effect of physical activity on primary dysmenorrhea of female university students. World Applied Sciences Journal, 17(10), 1246–1252.
Michell, & Kumala, M. (2019). Hubungan asupan magnesium dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2015–2016. Tarumanagara Medical Journal, 1(3), 576–581.
Nahra, S. J., Husnah, & Andalas, M. (2019). Hubungan asupan sumber kalsium dan magnesium dengan derajat dismenore primer pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2017. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 5(1).
Nurhuda, S. S., & Fathurrahman. (2019). Asupan kalsium dan magnesium serta aktivitas fisik berhubungan dengan dismenorea pada remaja. Jurnal Riset Pangan dan Gizi, 2(1), 12–22.
Nurmalina, R. (2011). Pencegahan dan manajemen obesitas. Elex Media Komputindo.
Nurwana, Sabilu, Y., & Fachlevy, A. F. (2017). Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di SMA Negeri 8 Kendari tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1–14.
Pradiasa, E., Ratnasari, F., & Wibisono, A. Y. G. (2023). Hubungan aktivitas fisik dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMK Kesehatan Kota Tangerang. Nusantara Hasana Journal, 3(4), 57–64.
Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu kebidanan (Edisi ketiga). Yayasan Bina Pustaka.
Purwanti, S. A., & Safitri, R. (2019). Hubungan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet renang remaja putri usia 12–16 tahun di Club Orca Gajahyana Kota Malang. Jurnal Siklus, 8(2), 116–121.
Putri, E. B. A., Nurbaeti, T. S., & Badi’ah, A. (2023). Ilmu gizi dan pangan (Teori dan penerapan). Media Sains Indonesia.
Rahmawati, F. (2019). Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan tingkat dismenorea pada mahasiswi di Asrama Putri Gondokusuman Yogyakarta. [Karya ilmiah, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta].
Resmiati, Triyati, & Sartika, R. A. D. (2020). Aktivitas fisik, magnesium, status gizi, dan riwayat alergi sebagai faktor determinan dismenore. Jurnal Endurance, 5(1), 79. https://doi.org/10.22216/jen.v5i1.4670
Rosvita, N. C., Widajanti, L., & Pangestuti, D. R. (2018). Hubungan tingkat konsumsi kalsium, magnesium, status gizi (IMT/U), dan aktivitas fisik dengan kram perut saat menstruasi primer pada remaja putri (Studi di Sekolah Menengah Atas Kesatrian 2 Kota Semarang tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1). http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Saraswati, P. D. W., Suiraoka, I. P., & Kusumajaya, A. N. (2020). Tingkat konsumsi kalsium, seng, vitamin E dan dismenorea primer pada siswi SMA. Jurnal Kesehatan, 11(3), 371–377.
Sari, S. E., Kartasurya, M. I., & Pangestuti, D. R. (2018). Anemia dan aktivitas fisik yang ringan mempengaruhi faktor risiko dismenore pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(5), 437–444. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Suciana, M. E. (2024). Hubungan status gizi lebih dan tingkat konsumsi lemak dengan tingkat nyeri dismenorea pada remaja putri. Nutrizone (Nutrition Research and Development Journal), 4(2), 54–60.
Syafrizar, & Welis, W. (2009). Gizi olahraga. Wineka Media.
Taroto, W. (2010). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Salemba Medika.
Wan, L. (2019). Analisis diskriminan untuk klasifikasi zat gizi makro dan zat gizi mikro pada makanan [Skripsi, Universitas Airlangga].
World Health Organization. (2010). Dismenorea. WHO.
Yuliarti, N. (2009). The vegetarian way. Penerbit Andi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Antigen : Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Gizi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.