Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Dalam Memilih Obat Pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Swamedikasi Dismenore di Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.57213/compromisejournal.v3i1.516Keywords:
Knowledge, Behavior, Dysmenorrhea, Young WomenAbstract
Adult and adolescent women generally experience the gynecological condition of dysmenorrhea which causes discomfort during daily physical activities. Improper treatment of menstrual cramps can cause more serious problems, such as prolonged pain and even the development of new diseases due to side effects of the drugs used. The aim of this research is to determine the behavior of choosing drugs which is influenced by the level of knowledge about dysmenorrhea medication among young women in a junior high school in Bengkulu Province. This type of research uses descriptive quantitative with a cross sectional approach with variables of knowledge and self-medication behavior for dysmenorrhea. Data were collected using a purposive sampling technique with the Slovin formula for 60 samples from a population of 71 and a confidence level of 95%. Data was collected using a structured questionnaire which had previously been tested for validity and reliability. The results showed that in handling dysmenorrhea, 3.3% of teenagers did not take medication, 35% used chemical drugs, 61.6% used traditional drugs. The knowledge level measurement is 86% which is classified as good and the behavior level is classified as positive >15. It can be concluded that young women tend to choose traditional medicine as self-medication for treating dysmenorrhea.
References
Ananda, D. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Obat Natrium Diklofenak di Apotek.Jakarta: Pharmacy, 10(2):138.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pendek. Jakarta: Rinneka Cipta ,Hal.25
BPOM RI. (2014). Menuju Swamedikasi yang Aman. Jakarta. Vol 15 No 1.
Badan Pusat Statik (2021). Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri di indonesia tahun 2021-2023. Retrieved from BPS Pusat. Jakarta https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTk3NCMy/persentase-penduduk-yang-mengobati-sendiri-selama-sebulan-terakhir--persen-.html
Depkes RI. 2008. SK Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004. Dalam: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta, Hal 31
Efayanti, E., Susilowati, T., & Imamah, I. N. (2019). Hubungan Motivasi dengan Perilaku Swamedikasi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(1), 21–32. https://doi.org/10.37287/jppp.v1i1.12
Hendrika, Y. (2022). Pengaruh Edukasi Dagusibu Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Kampung Tualang Tentang Penggunaan Obat Yang Benar. Forte Journal, 02(01), 67–73.
Juwita, F. I., & Jatnika, Y. (2021). Persepsi Pemilihan Jamu Kunyit Asam Sebagai Alternatif Sediaan Halal Untuk Memperlancar Haid. Jakarta: Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa, 4(2), 59–65. https://doi.org/10.29313/jiff.v4i2.8120
Kesehatan, J. I., Husada, S., Wardoyo, A. V., & Zakiah Oktarlina, R. (2019). LITERATURE REVIEW Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Obat Analgesik Pada Swamedikasi Untuk Mengatasi Nyeri Akut. Association Between the Level of Public Knowledge Regarding Analgesic Drugs And Self-Medication in Acute Pain, 10(2), 156–160. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.138
Latifah, U., A, I. D., & Mutiarawatu. (2020). Peningkatan pengetahuan tentang akupressur untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri. Jurnal Abdimas PHB, 3(2), 52–60.
Lail, N. H. (2019). Hubungan Status Gizi, Usia Menarche dengan Dismenorea pada Remaja Putri Di SMK K Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia, 9(02), 88–95. https://doi.org/10.33221/jiki.v9i02.225
Nasikhatun, Y. D., Sari, M. P., & Prastiwi, R. S. (2021). Tingkat Pengetahuan Swamediksi Dismenore. Jurnal Ilmiah Farmasi, x(x), 1–6.
Nur Ramadani, F., Khoiriyah Parinduri, F., Jayanti, R., Prisella, E., & Rahmawati, K. (2023). Prevalensi dan Self-Care Practice untuk Mengatasi Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Darul Fallah. Promotor, 6(2), 135–140. https://doi.org/10.32832/pro.v6i2.237
Notoatmodjo,Soekidjo.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, Hal.16
Permana, L. D. (2021). Terapi kompres air hangat sebagai pencegah desminore pada remaja karya tulis ilmiah .Jakarta: Rinneka Cipta, Hal.24
Ramadhan. (2015). Bahan Ajar Dismenorea. Jakarta: Media Pembelajaran, Hal.13
Rohmawati, A. (2016). Swamedikasi di Kalangan Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di.Universitas.Jember.1–116. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/75669/ ANIS ROHMAWATI - 112210101061 -1.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Pratiwi, Y., Rahmawaty, A., & Islamiyati, R. (2020). Peranan Apoteker Dalam Pemberian Swamedikasi Pada Pasien Bpjs. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 3(1), 65–72. https://doi.org/10.31596/jpk.v3i1.69
Sari, W. P., Rahmatullah, S., Wirasti, W., & Muthoharoh, A. (2021). Pengaruh Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswi Dalam Swamedikasi Dismenore Dengan Obat Tradisional (Jamu Kunyit Asam) Di Sma Negeri 3 Pemalang Tahun 2021. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 144–152.
Simanjutak. (2013). Atasi Nyeri Haid dengan Herbal. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara. Hal.13-18
Suherman, H. (2019). Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Swamedikasi Obat. Jakarta: Jurnal Kesehatan, Kebidanan Dan Keperawatan, 10(2), 82– 93. https://doi.org/10.35960/vm.v10i2.448
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.