Personal Hygiene pada Pedagang Makanan Siap Saji di Desa Latta Kecamatan Teluk Ambon Baguala

Authors

  • Rusdin Waily Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

DOI:

https://doi.org/10.57213/antigen.v3i2.690

Keywords:

Personal Hygiene, food contamination, ready-to-eat food, sanitation, Latta Village, Teluk Ambon Baguala, food handlers

Abstract

Personal hygiene plays a significant role in food contamination, influenced by several factors including the cleanliness of eating utensils. The human body can be a source of contamination, especially when hygiene is not maintained properly, leading to the contamination of food and utensils. Contamination is not only derived from food and water sources but also from unsanitary eating equipment. In Indonesia, regulations have been established under the Minister of Health Regulation No. 1096/Menkes/SK/VI/2011 concerning hygiene and sanitation requirements for food service providers. This study aims to assess the personal hygiene of ready-to-eat food handlers in Latta Village, Teluk Ambon Baguala District. The research is descriptive in nature, using interviews and observations. The study population consisted of 22 ready-to-eat food vendors, with a sample of 5 vendors selected. The results showed that all five food handlers (Vendors I to V) did not meet the hygiene requirements according to the Ministry of Health Regulation No. 1096/Menkes/Per/VI/2011, with a contamination level of 0 CFU. This indicates that the personal hygiene of the five food handlers in Latta Village, Teluk Ambon Baguala District, does not meet the required standards.

References

Agustiningrum, Y. (2018). Hubungan hygiene sanitasi dengan angka kuman peralatan makan pada pedagang makanan kaki lima di Alun-Alun Kota Madiun [Skripsi, Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun].

Anggelini, L. (2021). Analisis higiene sanitasi dan pemeriksaan Escherichia coli pada peralatan makan di rumah makan objek wisata pantai Kecamatan Sungailiat [Skripsi, Universitas Sriwijaya].

Apriany, D., Siregar, S. D., & Girsang, E. (2019). Hubungan sanitasi dan personal higiene dengan kandungan E-Coli pada penjual es doger di Kecamatan Medan Amplas. Jurnal Kesehatan Global, 2(2), 103–109.

Arisitin, N. P. I., Mahayana, I. M. B., & Aryasih, I. G. A. M. (2014). Hubungan penyimpanan bahan makanan dan pencucian alat makan dengan kualitas bakteriologis lalapan di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan. Kesehatan Lingkungan, 4.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2017). Laporan tahunan pengawasan obat dan makanan. Jakarta: BPOM.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). (2009). Penetapan batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan (Peraturan Kepala BPOM No. HK.00.06.1.52.4011).

Bobihu, F. (2012). Studi sanitasi dan pemeriksaan angka kuman pada usapan alat makan di rumah makan Pasar Sentral Kota Gorontalo tahun 2012 [Skripsi, Universitas Negeri Gorontalo].

Diana, T. R., & Priyanti, E. (2019). Gizi dan diet. Pasuruan, Jawa Timur: CV. Qiara Media.

Fadhila, F. M. (2015). Hubungan higiene sanitasi dengan kualitas bakteriologis pada alat makan pedagang di wilayah sekitar Kampus UNDIP Tembalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.

Ferdinandus, A. M., & Suryasih, I. A. (2014). Studi pengembangan wisata bahari untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Pantai Natsepa Kota Ambon Provinsi Maluku. Jurnal Destinasi Pariwisata, 2(2).

Hakim, A. R. (2012). Hubungan kondisi higiene dan sanitasi dengan keberadaan Escherichia coli pada nasi kucing yang dijual di wilayah Tembalang Semarang tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 861–870.

Herawati, S. N. S., & Zulfikar, S. (2022). Kualitas bakteriologis pada peralatan makan di Warung Makan Kadompe di Kota Luwuk Kabupaten Banggai. Jurnal Ilmu Kesehatan, 16(2), 200–206.

Kartika, J. A. S., Yuliawati, S., & Hestiningsih, R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah angka kuman dan keberadaan Escherichia coli pada alat makan (Studi di Panti Sosial Asuh Kyai Ageng Majapahit). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), 378–386.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). (2019). Pedoman penatalaksanaan program P2 diare. Jakarta: Direktorat Jenderal P2P dan PLP.

Kusumadewi, I., & Hermawati, E. (2014). Keberadaan Escherichia coli pada peralatan makan balita sebagai faktor risiko diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tugu Kota Depok. Universitas Indonesia.

Lusiana, C., & Djamaludin, R. (2022). Studi sanitasi peralatan makan dan minum pedagang nasi goreng di area Pasar Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak tahun 2022. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Marisdayana, R., Sahara, H. P., & Yosefin, H. (2017). Teknik pencucian alat makan dan personal hygiene terhadap kontaminasi bakteri pada alat makan. Jurnal Endurance, 2, 376–382.

Maryam, M., Sukismanto, & Merita, E. R. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik hygiene sanitasi penjamah makanan di sepanjang Jalan Raya Tajem Maguwoharjo Yogyakarta tahun 2017. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, 3(1).

Novianti, R. (2021). Analisis personal hygiene dan hygiene sanitasi makanan pada pedagang di pasar tradisional Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Perjuangan.

Oliver, S. P. (2019). Foodborne pathogens and disease special issue on the National and International PulseNet Network. Foodborne Pathogens and Disease, 16(7), 439–440.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan No. 1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang hygiene sanitasi jasaboga.

Priyani, A., & Budiono, Z. (2018). Studi hygiene sanitasi pengolahan makanan dan minuman di RSUD Banyumas tahun 2017. Buletin Keslingmas, 37(2), 316–322.

Rakhmawati, N., & Hadi, W. (2015). Peranan higiene dan sanitasi dalam proses pengolahan makanan di Hotel Brongto Yogyakarta. Jurnal Khasanah Ilmu, 6(1), 79–87.

Sahani, W., & Lapasamula, D. R. (2019). Gambaran higiene sanitasi dengan keberadaan angka kuman pada peralatan makan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa. Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 19(2), 282–291.

Sakinah, N. (2019). Higiene sanitasi pedagang penyetan di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), 45–53.

Supyansyah, S., Rochmawati, R., & Selviana, S. (2017). Hubungan antara personal hygiene dan sanitasi tempat dagang dengan angka kuman pada sate ayam di Kota Pontianak tahun 2015. Jumantik, 4(2), 1–7.

Tarwoto, & Wartonah. (2006). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Tumelap, H. J. (2011). Kondisi bakteriologik peralatan makan di Rumah Makan Jombang Tikala Manado. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2012). Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Wibowo, S. A. (2019). Hubungan perilaku penjamah makanan dengan angka kuman pada makanan di rumah makan Kabupaten Magetan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(5), 55.

World Health Organization (WHO). (2017). Burden epidemiology reference group.

Downloads

Published

2025-06-09

How to Cite

Personal Hygiene pada Pedagang Makanan Siap Saji di Desa Latta Kecamatan Teluk Ambon Baguala. (2025). Antigen : Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Gizi, 3(2), 286-293. https://doi.org/10.57213/antigen.v3i2.690

Similar Articles

11-20 of 30

You may also start an advanced similarity search for this article.